Riak mengeras di ujung alir,
Rinai cipratan memberkas pelangi,
Kelok rumit bemuara lepas,
Menyongsong senja di horizon,
Buai lembut semilir angin,
tebar nektar di pucak putik,
Melebur dan membuah,
Biji harap siap matang.
kelak jatuh dan berlanjut siklus,
Ritual sakral nan suci,
Pertemuan dua kutub berbeda jenis,
Membuncah berbuah dan tumbuh,
Dalam sangkar ajaib nan hangat,
Bersiap lepas dan terbang,
Mengepak asa menyongsong nirwana.
Simfoni kehidupan,
Bak urutan tembang mocopat,
Indah nan hirarki,
Membentuk lautan nada warna,
Hakiki menuju sisiNya.
09 Juli 2011
July 11, 2011 at 10:19 pm
Untaian puisi memang sarat dengan makna…
oh ya aku ada info untuk kamu yg suka nulis diblog. Ikuti kontes SEo dari iPayMu..
iPaymu.com Pembayaran Online Indonesia
July 10, 2011 at 9:59 pm
Alunan simphony mengguncang jiwa…
puisinya bagus mas
July 10, 2011 at 9:37 pm
cool……puitis benar
July 10, 2011 at 7:31 pm
Jyaahh… Puisinya..
Membuatku merona, hahaha…
Keren, Di…
July 10, 2011 at 4:13 pm
#ngeluk…
mbah e puisi rupanya
July 10, 2011 at 2:51 pm
Puisinya keren euy… (y)
July 10, 2011 at 11:31 am
kadang aku berfikir,, apakah cowok yang suka berpuisi itu juga pandai merayu pasangan ya?? 😀
July 10, 2011 at 11:14 am
Salam Sukses Di, salam perkenalan. Puisikamu bagus-bagus banget, sampai merinding nih,…