sepi,
hening,
kosong,
kala gelap sore itu,
balutan mega menghitam,
dan hentakan kilat memecah bisu,
belai lembut sang bayu begitu dingin,
riuhkan dedaunan yang mulai goyah dan gugur,
perlahan dan pasti rintik pun tiba,
hujan sore itu datang,
menuju singgahsananya di bumi.
kupejamkan mata batinku,
menyerap dingin dan keheningan,
kian hampa, tak berwujud,
aku sepi,
tubuhku terangkat,
terpelanting sempurna di tengah bara dingin hujan,
meringkuk,
menggigil,
takut,
tubuhku basah kuyup,
namun hati ini gersang bertandus,
dalam dan terus kedalam,
kuingin hujan banjiri hatiku.
kuacungkan telunjukku,
rasa dan aroma sejuk menjalar,
baju kelam diriku mulai luntur,
kuliukkan jemariku bak kuas,
asma Mu ya Allah,
hamba tulis dengan tinta hujan ini di dadaku.
terpatri indah dalam kalbu,
Aku rindu..
February 7, 2012 at 6:54 am
Great Entry my friend 🙂
July 27, 2011 at 5:58 pm
Hujan itu selalu mengingatkan pada satu rindu, ya…
July 20, 2011 at 2:55 pm
itu pasti hujan sore hari yang amat membekas dikalbumu, ya. hehhe
July 12, 2011 at 1:30 pm
Wuiihh…keren Di puisinya 😉
July 12, 2011 at 12:20 am
Sukses selalu ya Mas.
Salam
Ejawantah’s Blog
July 10, 2011 at 6:56 pm
Keren nih kata2nya…
Aku berusaha bolak-balik bikin gak berhasil2 😀