Kuhembuskan nafasku serileks mungkin. Kupejamkan mata perlahan, mulai kurasakan keheningan. Sedikit demi sedikit aku lemaskan otot tubuhku. Lemas seakan terhipnotis oleh suasana. Mulai aku bayangkan suatu keindahan. Aku berada di padang rumput yang luas, hijau dan sangat menyejukkan jiwa. Kubuat dua telapak tanganku menjadi corong di mulut dan aku mulai bereriak. Satu dua tiga, aaaaaa… Tetap saja gagal mengeluarkan suara walau dalam hayalku.
Continue reading “Melukis Rasa”