Sejak jaman saya SD sudah sering mendengar tetembangan jawa terutama macapat. Tembang yang merupakan urutan kehidupan manusia dari masih dalam kandungan sampai menghembuskan nafas terakhirnya. Semua filosofi tentang kehidupan tersebut dilambangkan dengan tembang macapat ini.
Sebagai orang jawa, jujur saya juga masih sangat awam mengenai nyanyian tradisional ini. Bahkan yang saya tahu dan bisa nyanyikan cuma tembang pucung saja. Untuk jenis tembang yang masuk kategori macapat saya belum bisa.
Semua tembang macapat itu terikata pada aturan paten. Setiap bait harus terdiri beberapa larik, setiap larik harus terdiri dari beberapa suku kata, dan harus berakhiran vocal tertentu. Tergantu jenis tembang yang dibuat. Untuk tembang macapat itu sendiri ada 11 jenis. Yang nantinya insyaAllah saya bahasa satu persatu. Untuk kali ini saya akan membahas tentang Maskumambang.
Berikut aturan dari Maskumambang.
1. Guru gatra = 4
yang artinya tembang ini memiliki
4larik kalimat.
2. Juru wilangan= 12, 6, 8, 8 maksudnya tiap kalimat harus
bersuku kata seperti diatas. Kalimat
pertama 12 suku kata. Kalimat kedua
6 suku kata. Kalimat ketiga 8 suku
kata. Kalimat keempat 8 suku kata.
3. Guru lagu= i, a, i, a
akhir suku kata dari setiap kalimat
harus bervokal i, a, i, a
Contoh.
Gereng-gereng
Gathotkaca sru
anangis
Sambaté mlas arsa Luhnya
marawayan mili
Gung tinamêng
astanira.
Maratani mring anak putu ing wuri
Den padha prayitna
Ajana kang kuma wani
Mring biyung tanapi bapa
Filosofi
Banyak sekali tafsiran mengenai tembang maskumambang ini. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Maskumambang berasal dari kata Mas yang berarti Emas. Yaitu sesuatu yang sangat berharga, dan belum tentu semua orang bisa mendapatkannya. Seperti hal ini benar, bayi adalah titipan yang sangat berharga dari yang maha kuasa. Sesuatu titipan yang tak ternilai harganya. Bahkan ada seorang yang sudah berharap lama mendapatkan anak namun belum juga diberi yang namanya Bayi ini.
Mambang artinya masih ngambang. Bayi yang ada di dalam perut bunda kita belum mengetahui apakah nantinya si jabang bayi ini berkelamin lelaki ataupun perempuan. Dan kita juga belum mengetahui bahwa bayi ini nanti kelak lahir kedunia atau tidak. Semuanya masih ngambang belum jelas. Namun jaman sudahlah modern sekarang melalui alat canggih kita bisa mengetahui jabang bayi yang lahir nanti lelaki atau perempuan.
Versi kedua dari Maskumambang adalah Mas adalah sesuatu yang belum diketahui, seperti penjelasan sebelumnya. Bayi itu belum diketahi jenis kelaminnya dan belum diketahui apakah nanti akan lahir atau tidak. Mambang artinya bayi itu hidup mengambang dalam rahim bunda nya. Selama 9bulan tumbuh dan hidup dalam dunianya yaitu rahim ibunda tercinta.
Begitulah sekelumit hal yang ingin saya sampaikan, semoga ranah budaya kita tidak mati begitu saja. Karena ketidak pedulian generasi sekarang. Semoga bermanfaat.
Salam Blogger!
Credit:
jv.wikipedia.org/wiki/Maskumambang
candreswari.blogspot.com/2008/09/contoh-tembang-macapat.html
hayanmahdi.multiply.com/journal/item/11
m.kompasiana.com/post/filsafat/2010/04/04/filsafat-dibalik-tembang-macapat/
February 1, 2015 at 4:28 pm
kalau amanatnya gimana?
January 31, 2015 at 11:18 am
saya butuh terjemahannya
September 26, 2011 at 12:15 am
salam kenal ams adi. saya aji dari semarang. kebetulan saya sedang mencari info mengenai macapat. saya tunggu tulisan selanjutnya. terima kasih.
September 26, 2011 at 10:46 am
terimakasih sudah mampir mas.. Semoga bermanfaat..
On Sun Sep 25th, 2011 10:15 AM PDT
May 4, 2011 at 2:12 pm
saya butuh dengan terjemahannya…..
April 29, 2011 at 7:30 pm
qu blom tw..
trims infona …
🙂
April 29, 2011 at 1:19 pm
Saya suka mas kumambang, ginanti dan lainnya, banyak sekali petuah yang ada didalamnya, dan saya sering nyanyikan untuk menidurkan anak saya
April 28, 2011 at 10:02 pm
maskumambang….
oke, oke.
saya akan pelajari kesenian ini
tapi, pelan2 saja
:p
April 28, 2011 at 9:44 pm
pelog slendro pun mengiringinya 🙂
April 28, 2011 at 8:08 pm
*menyimak* ngak pernah tau apa itu maskumambang 🙂