War

.

.

Lagi-lagi bola api membombardir dari udara. Beberapa orang berlarian, ada juga yang cuma diam dan memanjat doa banyak-banyak. Sebagian langsung lemas dan bercucur darahnya. Tanah akan kembali ke tanah, manusia itu dari sari pati tanah yang rapuh.

Anak kecil itu diam memandangi langit yang meriah. Satu sunggingan menyempurnakan bibirnya. Lalu dia berlari menuju ibunya yang merintih memegangi kakinya yang patah.

Continue reading “Perang Itu Menyenangkan”