Gemintang berpendar biru subuh itu. Tubuhku teronggok di bawah rerimbun akasia. Mata sayuku menangkap temaram berkas purnama satu. Bersama sepoi sejuk bayu pagi yang membelai telingku.
* * *
Aku terdiam. . .
Aku tertunduk. . .
Aku terawang. . .
Sebenarnya aku hidup untuk apa? Itulah pertanyaan pamungkas yang sulit ku jawab. Aku hidup di bumi ini fungsinya untuk apa? Pemanis? Pemahit?
Perlukah aku punya tujuan hidup? Perlukah aku mendamba indah kesuksesan?
Jika hidup cuma berlakon sampah masyarakat sepertiku apa bisa meraung-raung menuntut keadilan? Tak tahu kenapa aku bisa menjelma serupa bangkai terbusuk yang membawa milyaran bakteri mematikan. Sementara aku cuma diam. Diam dan bersujud.
Topeng hipokrit yang terpasang seakan tak bisa terlepas. Tersegel dan terpatri apik di sisi pipi kemunafikan. Tapi ini di puja. Kebenaran mayoritas mutlak dan telak.
Ruang gerakku teriris sekat demi sekat. Tak ada sisi muka yang pantas buatku, menurut mereka! Mereka yang tegak bersangga ideologi konstruksi alamiah.
Jika diperbolehkan aku ingin menyusup kembali ke hangat rahim ibuku. Disana aku nyaman. Selalu dibelai. Tak dibelai celaan terludah yang menyemburku.
Hahahaha. . .
Hidupku lelucon panggung ketoprak.
* * *
Ku berjalan menyusur gundukan tanah berpasung. Melewati puluhan jasad terpendam bisu yang kenyang mengecap kefanaan. Langkahku terhenti di sungai kecil beralir jernih. Ku celup tanganku, kubasuh gincu tebal di muka.
Surau memanggilku.
December 7, 2011 at 3:02 pm
kontemplatif
December 1, 2011 at 9:32 pm
sebuah kontemplasi yang dalam. pencarian akan sebuah makna hidup. apapun itu, tujuan hidup sebenarnya adalah untuk bersyukur 🙂
November 30, 2011 at 2:06 pm
wah prostitut yang tobat… atau mungkin trangender? mas adi nugroho selalu bisa bikin cerita yang menarik. lanjutgan! 😎
November 29, 2011 at 2:13 pm
salam kenal gan..kunjugi web saya..tetap semangat..Tujuan hidup manusia adalah beribadah kepada Allah….
November 29, 2011 at 1:33 pm
Hidup adalah sebuah pilihan. Jika kita memilih untuk hidup, berarti kita juga harus dapat menghadapi berbagai risiko yang akan menghadang. Berbuat baik dengan tingkah dan perilaku, maka kita akan lebih dapat mempersiapkan diri untuk ke depannya.
November 28, 2011 at 10:14 pm
hahahhaha, kali ini dhe angkat tangan deh mas.. bahasanya terlalu berat euy, jadi agak susah mencerna meskipun intinya udah ngerti.. 😀
November 28, 2011 at 1:40 pm
berkunjung sob..salam blogger
sukses selalu yah..
salam
November 27, 2011 at 9:41 pm
hidup untuk mencoba berbuat baik dan mencari bekal untuk disana nanti…
karena dunia tempat sementara kita untuk singgah selanjutnya alam keabadian..
nice artikel!
November 27, 2011 at 8:55 am
Muantap dah….tambah keren aja nich…
November 25, 2011 at 9:43 pm
sesungguhnya salatku, ibadahku, HIDUPKU, dan matiku hanya untuk ALLAH
*artikelnya keren mas
ngelike dah 😀