Gaduh masih merambat saat kereta api penataran jurusan Malang-Blitar melaju cepat malam ini. Kereta terakhir yang beroprasi pada malam ini terlihat sangat lengang. Beberapa bangku penumpang terlihat ditiduri nyaman dengen berselonjor. Hanya sesekali terdengar bel dari kereta saat mau memasuki stasiun pemberhentian.
Menembus malam yang semakin pekat. Aku duduk sendiri di gerbong paling belakang dengan posisi bersandar dekat kaca dan memandang koridor tempat lalu lalang penumpang. Kuamati sekitar beberapa penumpang sudah nyaman terlelap. Ada juga yang masih menikmati musik dari hp nya dengan anggukan ringan. Pun juga ada yang bermain rubic seharga lima ribuan di kereta.
Continue reading “Gerbong terakhir”