Hawa dingin pagi ini sungguh dingin. Setiap selimut tersibak aura mematikan langsung menyerang. Seolah bernang lincah pada sel tubuhku dan menembus tulang. Brrrr… Aku tidak mau keluar dari selimut.

” Mas bangun mas, cepat makan sahur,” adikku yang paling besar membangunkanku.

” Iya dek, sebentar lagi. Masih adem banget, aku gak kuat,” jawabku dari bawah selimut.
Continue reading “Aku hari ini”