Risih sekali kau tumbuh begitu cepat tak bisa ku hentikan. Apa karna akarmu tak sekalian aku pangkas? Cuma aku pangkas habis sampai permukaan.
Belum sehari ku pangkas, sudah siap kau menyembul lagi. Berbagai alat sudah ku gunakan. Gunting, silet untuk membasmimu. Tapi mati satu tumbuh banyak lagi.
Apa karena testosteron yang mengalir di tubuhku. Membuatmu lincah sekali, menghitam lebat. Bagai rumput tumbuh sehabis hujan.
Teman wanitaku bilang “dicukur sajalah biar cakep”. Cukur, tumbuh, cukur. Pria selalu disibukkan dengan aktifitas ini. Yang kadang menjemukan.
Oh kumis ku…
Masa aku harus seminggu sekali membantaimu??
Tidakkkkkk…
NB : dalam rangka tidak punya ide menulis. Nanti saya akan report kan tentang festifal Malang Tempo Doeloe 2011 : Discovering Heritage
May 23, 2011 at 6:13 am
wah,rahasia laki2 nih
May 22, 2011 at 8:19 pm
hmmmm repot juga ternyata .. hehe 🙂
May 22, 2011 at 6:33 pm
Jangan di cukur Mas biar kelihatan pejantan tangguh
May 21, 2011 at 10:06 pm
kebanyakan wanita tidak suka melihat kumis pria .
tapi jauh didasar hati ia suka….. hehehe…
May 20, 2011 at 4:35 pm
hahaha, kumis2
May 20, 2011 at 2:28 pm
Begitulah…., maksudnya, begitulah kalau ide minimalis saat menulis, apapun bisa diambil jadi bahan, he he… :D.
May 20, 2011 at 11:55 am
aku juga paling ngak suka liat cwo berkumis hehehe
May 20, 2011 at 9:10 am
Mahes paling ga suka kalo si ayah berkumis, walhasil tiap hari harus potong kumis deh!
itulah risiko jadi cowok Di! 😛
May 20, 2011 at 7:25 am
saya juga agak risih sama kumis dan jenggotku… 😳
May 20, 2011 at 6:46 am
hihihihi,,, katanya sih justru karena dicukur, tu malah pertumbuhannya jadi lebih cepat mas… 😀