tak berasal rasa ini datang,
tanpa izin masuk begitu saja,
membius hatiku yang lama beku,
mati rasa.
paras itu sungguh indah,
bahasa tubuh itu buatku takjub,
tebaran pesona itu menggelora,
meyesakkan dada.
ini salah,
tentu saja ini salah,
ini terlarang,
memberikan hatiku,
pada pria itu,
pria itu,
yang membius hatiku,
Tuhan,
kenapa ini harus di larang?
bukankah rasa ini darimu?
kau yang memberiku rasa,
perih hati ini,
tak adakah masa depan?
selamanya dengan pria itu?
apakah hanya karena ini?
perbedaan keyakinan kita?
But, i love him..
Really love him..
NB : puisi ini untuk temanku yang sedang gundah dengan hubungan bersama pacarnya. Akibat perbedaan keyakinan.
May 19, 2011 at 7:24 pm
I love him but I can’t be with him,, sungguh perasaan yang menyesakkan 😦
May 9, 2011 at 8:10 pm
wah…puisinya bagus…buat temen mas kalo mau curhat tulis aja curhatannya di pojok curhat blog saya di http://www.adjie501ers.wordpress.com
May 6, 2011 at 4:23 pm
Hmm…
Puisi yang bagus… 😥
memang berat ya kalau sudah berbeda keyakinan kayak gitu… 😦
May 2, 2011 at 11:09 pm
sekadar saran, buat referensi temennya diminta nnton ulang pilm 3 hati 2 dunia satu cinta 🙂
May 2, 2011 at 10:24 pm
Hehe… dirimu membuatku kaget saja…
Kirain…
May 2, 2011 at 3:34 pm
puisinya bagus !
kalo beda keyakinan agak susah…
semoga segera diberi jalan keluar…
May 1, 2011 at 9:23 pm
menyentuh…. but i love him itu kalimat terasa ‘berat’….. salam untuk sahabat mas yang sedang gundah ya…
May 1, 2011 at 5:28 pm
terutama bagi seorang wanita, sungguh lebih lebih lebih baik mencari pendamping seiman, yang dapat menjadi imamnya, menjadi washilah untuknya semakin dekat dengan Tuhannya.
ingat kembali tujuan dari membina sebuah hubungan (baca: pernikahan)
semoga sahabat mas adi ditunjukkan jalan terbaik oleh Alloh..
May 1, 2011 at 2:43 pm
bagusnya satu keyakinan, biar menuju pelabuhannya lebih mudah 🙂