Benarkah bumi ini semakin tua?
Benarkah kita sudah di akhir zaman?
Kehancuran terjadi disegala bidang.
Moral salah satunya.
Saya sempat terkejut membaca tulisan di koran harian Surya yang terbit kemarin (15/4). Pada halaman pertama bagian bawah ada tulisan tentang seorang “abu-abu” yang berprofesi sebagai mucikari. Dia menjual teman sesama “abu-abu” nya kepada pelanggan.
Bagaikan tersambar petir, kok saya jadi miris ya? Anak berumur 16 tahun sudah berperilaku seperti itu. Tidak bisa dibayangkan perasaan guru maupun orangtuanya. Pasti akan hancur seketika, apalagi sudah berurusan dengan hukum, jadi madesu (masa depan suram).
Pernah saya mendengar slentingan yang isinya “tidak gaul kalau masih virgin”. Suatu hal yang saya rasa hanya sesuatu yang dibuat-buat saja. Dan sama sekali tidak dibenarkan hal seperti itu.
Saya bertanya lagi pada diri saya sendiri. “aku yang ketinggalan jaman atau memang jamannya sudah tua dan rusak?” Kok sebagian anak muda jaman sekarang menganggap praktik seksual adalah hal yang biasa. Bahkan pacaran tanpa bumbu itu sama saja bukan pacaran.
Padahal hal tersebut adalah sesuatu yang sangat sakral. Perlu dilalui dengan pernikahan yang resmi. Sekali lagi saya bertanya pada diri saya sendiri. “jika generasi mudanya seperti itu, bagaimana masa depan bangsa ini?”
Memang kita tidak bisa langsung menghakimi bahwa mereka salah. Banyak faktor yang mendasari mereka, walau faktor internal juga sangat berpengaruh. Disini peran orang tua dan guru sangat besar, untuk memberikan pengertian-pengertian tenatang hal itu. Untuk jaman sekarang saya rasa pendidikan seks bukan hal tabu lagi. bahkan bisa mencari tahu sendiri.
Menurut sahabat narablog, bagaimana menyikapi masalah tersebut?
Salam Blogger!
April 18, 2011 at 7:25 am
gak bisa disangkut paud kan usia bumi dengan budaya masyarakat yg semakin bobrok, dr jamannya nabi2 juga udah ada kok penyimpangan seperti itu tinggal pegimana kt menyikapinyanya 🙂
April 18, 2011 at 6:26 am
Sedih banget, Di…
Udah gitu, mereka2 itu kan yang akan menjadi pemimpin di masa depan… bisakah kau bayangkan, bakalan jadi apa daerah yang dipimpinnya kelak 😦
April 17, 2011 at 10:55 am
parahnya lagi sudah ga di perkotaan saja mas, hal semacam itu sudah merambah kemana-mana. Dari sejak dini harus bener2 dibekali dengan nilai2 agama,,,
April 16, 2011 at 6:43 pm
Hmmm… yup ada betulnya juga, manusia rusak dan pasti disusul juga dengan kerusakan bumi.. KIAMAT.. hehe.. lam kenal mas nugroho..
April 16, 2011 at 1:29 pm
yang bikin bumi rusak ya manusia to sendiri, tp mereka bilang bumi udah tua……….
salam persahabatn selalu dr MENONE
April 16, 2011 at 11:13 am
Zaman semakin tua semakin rusak!! 😡
April 16, 2011 at 7:46 am
posting yang bagus kawan
April 16, 2011 at 6:30 am
penanaman nilai-nilai agama, itu yang menurut saya harus benar-benar diprioritaskan.
seperti apa pun lingkungannya, kalau anak sudah dibekali dengan dasar yang kuat maka insya alloh dia akan mampu memilah yang baik dan yang buruk.
April 16, 2011 at 5:55 am
wah,,, jaman sekarang,, dunia makin ga karu2an… kita yang sadar ga boleh ikut2an kayak gt.. kita punya pondasi agama yg kuat,, bahwasanya hal seperti itu baru boleh kita lakukan setelah melalui gerbang suci pernikahan… kita harus bisa menjaga harga diri dan martabat kita sebagai manusia yang beradab,, d mata Tuhan dan di mata manusia… 🙂
April 16, 2011 at 5:16 am
klo merasa lbh baik, sebaiknya ada upaya persuasif dan ajakan dahulu drpd menjustifikasi bahwa mereka itu salah dan buruk pantas dibuang. lbh baik mengajak dan menasehati bahwa masalah itu perlu dijaga sampai kelak sah atao resmi …:) CMIIW