Sewaktu perjalanan dari Malang ke Blitar, di Bus aku bertemu dengan pengamen yang menurutku lain dari yang lain.
Kok bisa?
Yuph, karena pengamen tersebut tidak menyanyikan lagu yang lagi hits saat ini. Ataupun lagu kontroversial lainnya. Beliu menyanyi dengan sholawatan. Yuph, sholawatan seperti saat habis sholat jamaah.
Karena saya muslim jadi saya menikmatinya. Apalagi ini bulan ramadhan, jadi lebih berasa.
Dikesempatan yang lainnya lagi aku juga bertemu dengan pengamen lain tapi sepertinya beliau ini nasrani. Beliau juga menyanyikan lagu rohaninya. Dan sebelum bernyanyi beliau bilang minta maaf jika ada beberapa yang tidak mau berkenan mendengarkannya.
Kok tahu di itu lagu rohani kaum nasrani?
Tetangga belakang rumah saya nasrani, jadi sering ada kebaktian disana. Jadi sudah agak familiar dengan lagunya. Toh lagu yang dinyanyikan pengamen itU sebenarnya isinya netral, karena lebih merujuk tentang takwa kita kepada Tuhan. Jadi ya tak dengarkan juga. Hehe
Nah, menuruT pandangan sahabat blog semuanya, menggunakan lagu atau sholat yang harusnya sakral untUk mencari uang itU bagaimana?
Salam Blogger!
September 4, 2010 at 4:21 am
mas, itu sholawat, bukan sholat.=)
topiknya berbobot, jd nggak berani komentar, takut salah soalnya.
September 2, 2010 at 1:22 am
begitu ya bunda? aku malah baru ngeh, hehehe….
Alhmd tambah ilmu hari ini, makasih adi postingannya…
August 27, 2010 at 6:27 am
Hmm… Kalo sholawat dilagukan untuk mengamen, sepertinya nggak pantas banget ya…
mungkin lebih baik kalo nyanyi nasyid aja kali ya, sekalian mengingatkan pada kebaikan… misalnya nasyid “sepohon kayu” 😀
August 26, 2010 at 11:12 pm
Sekedar ingin menyapa dan menyampaikan salam kenal dari komunitas keluarga miskin.
Semoga sudi mengunjungi blog kami untuk menyumbang kesempatan meraih masa depan yang lebih baik dan harmonis.
Terima kasih
August 26, 2010 at 1:41 pm
Kalau saya pribadi sih ndak mempermasalahkan itu mas. Toh pengamen itu ndak memaksa orang untuk membayarnya. Tapi keiklasan oranglah yang memberinya sedikit “sumbangan” karena telah menghibur dengan lagu-lagu yang menentramkan hati dan pikiran.
August 25, 2010 at 11:52 am
Saya bukan ahli agama …
Namun kalau boleh berpendapat pribadi …
Saya pikir harus dilihat konteksnya …
Sebagai contoh Ada Buku Elektronik Pelajaran Membaca Al Qurán … (ini dijual kan … dan harganya mahal)
Belum lagi Alat lain seperti “I Pod” Al Quran dsb
Mari kita lihat CD lagu-lagu Rohani kan banyak juga …
dan ini dijual juga kan … CD berisi orang mengaji Al Qur’an juga diperjual belikan bukan …
Untuk konteks seperti diatas … saya pikir boleh saja …
Namun Untuk Pengamen ?
mmm saya tidak tau apa boleh atau tidak … “menjual” lagu seperti itu …
Salam saya Mas Adi
August 25, 2010 at 11:17 am
walaupun saya muslim, saya menganut ‘kebebasan ekspresi’ yang tetap mendukung perdamaian. tapi kalau dikaitin dengan dosa/tidaknya, saya belum tahu 😀 wallahualam
August 25, 2010 at 10:14 am
wah… postingan serius nih…
denuzz nyerah dek, kakak …
ilmu denuzz belom sampe sana …
denuzz minta maaf ya, kak … denuzz gak bisa kasih pendapat..
salam akrab dari burung hantu…
August 25, 2010 at 4:02 am
menggunakan sholawat kali mas bukan sholat ^^
mending buat nyari pahala aja deh kita baca sholawat ^^