Setiap tanggal 23 Juli diperingati hari anak nasional (HAN). Hari dimana setahun sekali, anak-anak Indonesia dapat mengekspresikan diri mereka masing-masing. Tidak ada yang istimewa pada HAN, semuanya berlalu begitu saja. Tidak ada perayaan khusus untuk hari yang penting ini.

Sebenarnya tidak anak-anak tidak begitu mementingkan adanya perayaan. Yang mereka inginkan hanya hak yang tidak terenggut. Hak untuk berpendapat ataupun hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Di satu sisi lain sebagian orang tua justru menghilangkan hak anak mereka. Ambil contoh saja, pemaksaan masuk sekolah, atau yang lebih sering pemaksaan masuk jurusan. Anak jadi terkekang dalam menjalaninya.

Seorang anak sudah memiliki pikiran dan perasaan. Anak ingin didukung dan terus dimotivasi (motivasi ke arah yang baik). Anak ingin merasa bahwa dia diorangkan.

Terlepas dari hak anak, dia juga memiliki kewajiban yang besar. Kewajiban membangun negeri yang sudah hampir hilang moralitasnya. Anak bukan hanya belajar seperti kata-kata orang dulu “tugas anak itu cuma belajar dan terus belajar”. Tapi itu tidaklah cukup.

Hai anak Indonesia, belajarlah untuk berpikir kreatif. Menciptakan gagasan yang hebat. Ciptakan inovasi yang memajukan negeri ini. Bukan hanya belajar tanpa dibarengi perkembang skill. Kalian semua bisa, karena kalian Anak Indonesia yang membanggakan!

Salam Blogger!