Prolog: mengapa saya tidak menggunakan judul “belajar dan sosial”? Pada hakikatnya belajar adalah suatU keatan, yang bisa membuat orang bisa tentang suatu hal. Misalnya belajar menyanyi, atau belajar menari. Namun dilihat dari arti belajar yaitu membuat jadi bisa, belajar mencuri atau mencopet pun kan bisa dianggap kegiatan belajar.Dari tidak bisa mencuri sampai bisa. Sedangkan pendidikan selalu berorientasikan pada hal yang positif. Oleh karena itu judulnya menjadi “pendidikan dan sosial” Ok, langsung saja saya mulai.
Jaman sekarang pendidikan adalah yang sangat penting. Mulai dari pendidikan formal di sekolah maupun non formal seperti kursus-kursus. Namun saya tidak membahasa mengenai apa perbedaan keduanya. Fokus saya pada hubungan sosial saat pendidikan.
Jika kita mendapatkan pendidikan di sekolah umum, yang jelas pasti hubungan sosial kita lebih baik daripada yang mengikuti Home Schooling. Karena pada sekolah umum akan terjadi interaksi sosial antar siswa dan guru. Sedang pada Home Schooling interaksi hanya pada guru. Namun ada beberapa kasus di mana seseorang tidak bisa berinteraksi walalu pada sekolah umum. Kita ambil secara umum saja.
Interaksi sosial sangat penting dalam pendidikan. Mengapa demikian? Karena dengan interaksi, transfer ilmu akan berjalan dengan baik. Ilmu tempatnya bukan hanya di buku saja. Ilmu yang sudah kita miliki ataupun teman kita miliki dapat saling ditukar untuk memperbanyak konstruksi ilmu.
Banyak sekali metode dan pendekatan-pendekatan yang menerapkan prinsip sosial ini. Yaitu pembelajaran kooperatif. Inti dari pembelajaran ini adalah pembentukan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah 4-5orang. Setiap anggota kelompok bertujuan mencari info-info terkait materi yang diajarkan. Setelah itu kembali ke kelompok untuk di share dan dikonstruksi bersama-sama. Banyak sekali pembelajaran kooperatif, misalnya tipe jigsaw, TSTS dan lainnya.
Jadi, saat belajar terjadi interaksi sosial secara tidak langsung pada lingkup kecil, yaitu kelas. Dengan mampunya berinteraksi pada kelas, di harapkan interaksi pada lingkungan yang lebih luas akan berjalan dengan baik. Sekian semoga bermanfaat.
Salam Blogger!
July 2, 2010 at 4:26 am
yupz… ilmu memang luas ya, akan lebih efektif jika ada interaksi… mari belajar beriterakasi. seperti ngeblog juga kan sob?
July 1, 2010 at 9:21 am
Untuk menyertai strategi pembelajaran aktif, strategi Pembelajaran Kooperatif seyogyanya menjadi pilihan utama saat ini,
Terima kasih aras infonya dan terima kasih pula telah berkenan mampir di tempat saya.
Di tunggu kunjungan berikutnya!
Salam….
June 29, 2010 at 6:14 pm
hmm.. menarik, memang hubungan sosial yang baik itu sangatlah penting..
June 27, 2010 at 10:52 am
Sangat setuju sekali. Pendidikan dan sosial harus tetap jadi satu kesatuan yang tak boleh dipisahkan. Keduanya sangat berperan dalam pembentukan mental anak didik
June 26, 2010 at 8:56 pm
Salam buat Adi.
Setuju dengan pandangan anda.
kalau pembelajaran atau pendidikan tam disertakan sosialisasi, maka pelajar hanya akan menguasai bidang ilmu tanpa tahu cara mempergunakannya dengan baik dan betul.
June 26, 2010 at 3:15 pm
yaps, ilmu emang harus disebarkan, karena dengan sharing ilmu tersebut dapat lebih bermakna
June 26, 2010 at 3:00 pm
Ternyata pendidikan itu masih menjadi barang mewah y mas di negeri ini..dan kemewahan itu selalu “merangsang” setiap orang untuk melakukan apapun demi meraih status sosial yang di inginkan, dengan menghalalkan dan saling menindas sesamanya…sangat berkorelasi sekali antara pendidikan dan sosial
June 26, 2010 at 2:43 pm
Saya kira bedanya homeschooling dengan sekolah formal pada umumnya, memang pada tidak adanya kompetensi sosial pada pendidikan homeschooling, jika pun ada itu sangat terbatas….
June 26, 2010 at 1:06 pm
QK termasuk orang yang kurang bisa bersosialisasi…. 😦 sedihnya mengakui ini…
okey ini di luar sekolah…. lingkungan QK yang jauh dari tetangga bikin sosialisasi menjadi jauh berkurang…. QK cuma bisa berinteraksi dengan teman” sekolah QK….
sedangkan setelah pulang kerumah… yg QK temui hanya keluarga QK…. tak ada tetangga yg biasa menyapa… ato apalah kehidupan bertetangga yg biasa dilakukan…
dan dari situ QK bisa merasakan perbedaannya, bagaimana perilaku orang yang memiliki interaksi sosial tinggi dengan yang tak biasa melakukan interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya….
deuch panjang dan nggak nyambung yak comentnya
ya maap 😛
HIDUP!!! ^_^
June 26, 2010 at 12:13 pm
Aku orang’a pemalu, jadi agak susah berinteraksi, tapi kalo disini aku gak malu hehe.. salam kenal..