Ketua kelas dengan semangat memimpin salam. “selamat siang pak guru” Berebutan siswa mencium tangan gurunya dan Sang guru tersenyum bahagia.
——————————————————–
Hanya berniat meramaikan mini fiksi yang diselenggarakan oleh wi3nda
Sedikit ocehan mengenai mini fiksi di atas. Itulah yang terjadi pada sekolah-sekolah formal di Indonesia. Terutama tingkat sekolah dasar. Apa yang dapat kita ambil amanat dari mini fiksi di atas? Yaph, murid sangat menghargai gurunya. Saya sendiri juga merasakan saat murid les saya pulang. Mereka berebutan salim (jawa : menjabat tangan) dan mencium tangan saya. Rasanya sungguh senang, walau saya cuma guru les. Tapi guru tetap guru kan? Di mana pun tempatnya mengajar.
Salam bloger.
June 5, 2010 at 10:15 pm
begitu bahagianya dihargai dengan cium tangan. anak2 sd hatinya masih tulus dan selamat atas jasa2 guru.