Berikut kutipan berita dari kompas interaktif:
Denpasar-Kalangan seniman Bali memprotes klaim Malaysia atas Tari Pendet yang digunakan dalam iklan Visit to Malaysia. Tindakan itu dianggap sebagai pencurian atas kekayaan budaya masyarakat Bali.
Seniman tari Wayan Dibia mengaku terkejut dengan kejadian itu. “Pendet adalah tari yang sudah ratusan tahun dimainkan warga Bali,” ujar mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu, Sabtu (22/8).
Pada awalnya, tari itu adalah tari sakral yang dipertunjukkan pada upacara ritual keagamaan untuk menyambut turunnya para dewa dari kahyangan.Tetapi pada 1950, tarian tersebut dimodifikasi menjadi tari penyambutan tamu dengan mendapat sebutan khusus sebagai Tari Pendet Puja Astuti. Penciptanya Ni Ketut Reneng dan I Wayan Rindi menjadikan Pendet dengan empat penari sebagai bagian dari pertunjukan turistik di Bali Hotel (Denpasar).
Pada tahun 1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari Pendet dengan lima penari yang bertahan hingga saat ini. “Tahun 1962 kembali dimodifikasi sebagai tarian massal dengan 800 penari untuk pembukaan Asian Game di Jakarta,” jelas dia.Protes kalangan seniman itu akan difasilitasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI untuk menjadi protes resmi dari lembaga negara di Indonesia. Anggota DPD RI dari Bali Ida Ayu Mas menyatakan, sikap pihak Malaysia itu tidak bisa dibiarkan. “Apalagi sudah ada beberapa kejadian sebelumnya,” ujar dia.
Sementara itu DPD RI juga akan meminta pemerintah Indonesia untuk merlindungi karya-karya budaya nusantara. Misalnya dengan mengurus hak cipta dari komunitas budaya di Indonesia. Karya-karya itu harus dianggap sebagai kekayaan bangsa yang tidak bisa sembarangan diklaim bangsa lain.aku tidak tahu siapa yang salah, sebagai pemerintah memang seharusnya lebih perhatian pada budaya Indonesia. Dan untuk yg di jiran, tidak bijak main klaim saja, dari reog, batik, lagu rasa sayange, angklung, nanti apa lagi ya, kena tidak mengklaim teroris itu warga mereka, menyusahkan saja.
Tulisan ini bukan ada maksud mengadu 2 negara atau perorangan. Tetapi wujud dari rasa nasionalisme saya kepada Indonesia. Saya cuma dapat melakukan ini untuk bangsaku. Aku cinta Indonesia.
September 19, 2009 at 3:32 am
Saya pikir saatnya kita sama-sama berpikir jernih dan lebih mendalam dalam menyikapi konflik ini..jangan saling terbawa emosi dengan artikel dan komentar-komentar yang ada dalam berbagai media,forum,dan blog..satu hal yang pasti : ADA YANG DIUNTUNGKAN DARI PERTIKAIAN INDONESIA-MALAYSIA..jadi menjadi tanggung jawab kita bersama untuk lebih memahami kasus ini lebih jernih!!!
SEDIKIT OPINI YANG MUNGKIN BISA KITA RENUNGKAN SEJENAK DALAM MENYIKAPI KASUS INI..
Pihak Ketiga dalam Konflik Indonesia Malaysia
August 24, 2009 at 9:44 pm
Sebelnya da budayawan Malaysia tolol itu yang bilang kalau bukan mereka yang ngembangin budaya Indonesia siapa lagi… gila. Tolol banget komen tu cewek. Ngaku2 serumpun tapi ngambil hak orang lain.
Bener tuh, Malaysia pemasok teroris ke Indonesia… Malaysia Taik Asia… tu baru bener slogannya…
Hisup Indonesia!!!
August 23, 2009 at 8:15 pm
hu.um tuh, knp gk ngeklaim lw teroris pny mrk, jls2 buron teroris no 1 indonesia tuh warga malaysia.
lama2 smua pny negara indonesia diklaim mrk, jgn2 ntar mrk ngeklaim lw negara qt jg pny mrk?XO